Beberapa manfaat menyusui bagi bayi:
Kolostrum (susu pertama di hari pertama) banyak mengandung zat kekebalan yang melindungi bayi terhadap penyakit dan infeksi.
Bayi yang diberi ASI lebih jarang menderita sakit. ASI terutama mengurangi risiko:
1. muntah, diare, gastroenteritis, sembelit kronis, kolik, dan gangguan perut lainnya.
2. usus buntu akut, artritis rematik, hernia inguinalis, stenosis pilorus, diabetes tipe I, alergi, asma dan eksim.
3. infeksi telinga, penyakit pernapasan, pneumonia, bronkitis, infeksi ginjal, septicaemia (keracunan darah).
4. SIDS (sindrom kematian bayi mendadak). Statistik menunjukkan bahwa untuk setiap 87 kematian akibat SIDS, hanya 3 pada bayi yang diberi ASI.
5. meningitis, botulisme, limfoma masa kanak-kanak dan penyakit Crohn.
6. kerusakan gigi (gigi berlubang).
7. penyakit jantung di kemudian hari.
Menyusui menyebabkan anak memiliki respon antibodi lebih baik terhadap vaksin.
ASI memiliki komposisi dan jumlah gizi yang paling sesuai untuk bayi. Komposisi ASI bervariasi sesuai dengan pertumbuhan individual bayi dan perubahan kebutuhan gizinya.
ASI mudah dicerna dan selalu memiliki suhu yang tepat.
ASI selalu steril, tidak memiliki kuman. Ada unsur dalam ASI yang menghancurkan E coli, salmonella, shigella, streptokokus, pneumokokus dan banyak lainnya.
Menyusui merangsang perkembangan rahang dan struktur wajah, pertumbuhan gigi yang tegak dan meningkatkan penglihatan.
Menyusui mengembangkan IQ lebih tinggi dan meningkatkan perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Keuntungan IQ akibat menyusui adalah 10-12 poin. Menyusui disebut sebagai trimester ke-4 dalam pertumbuhan dan perkembangan otak. Ada protein tertentu dalam ASI yang merangsang perkembangan otak bayi.
Menyusui menciptakan ikatan yang kuat antara ibu dan anak. Anak merasa memiliki tempat yang aman. Menyusui juga berperan penting dalam perkembangan emosional dan spiritual anak.